GAMBUH

PENGERTIAN TEMBANG GAMBUH

Gambuh berasal dari kata bahasa jawa (tambuh, embuh, jumbuh) yang memiliki makna sesuai, tepat, dan cocok. Kata gambuh atau tembang gambuh juga dapat dimaknai dengan sebuah kecocokan atau kesepahaman antara dua insan yang bersatu. Artinya tembang gambuh dapat ditafsirkan membahas tentang pergaulan sosial secara global. Baik itu pergaulan baik dengan orang yang lebih tua, teman, tetangga maupun dengan saudara. 

ASAL-USUL TEMBANG GAMBUH

Macapat gambuh diperkirakan muncul pada abad ke-15. Dalu tembang ini sangat terkenal disekitar masyarakat Bali yang pada saat itu terdapat pementasan seni dan aktor teater yang bernama Panji. Bali merupakan asal pertama dan tempat terkenalnya tembang gambuh. Di daerah Bali sendiri istilah Gambuh bermakna tarian dramatari. Tembang ini juga termasuk tembang yang paling tinggi tingkatannya dan merupakan sumber dari semua jenis tarian Bali klasik.

Pementasan kesenia tembang macapat gambuh diiringi dengan alat musik tradisional Indonesia yaitu gamelan. Alat musik ini juga salah satu alat musik tradisional orang jawa.

WATAK TEMBANG GAMBUH

Watak tembang gambuh membahas mengenai kekeluargaan, kerukunan, dan kebersamaan makhluk sosial. Inti watak dari tembang ini adalah menjelaskan nasihat dalam membangun rasa persaudaraan, kekerabatan dan saling menjaga kerukunan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Sedangkan Karakteristik dari tembang ini adalah tidak ragu-ragu, wajar, dan jelas.

PAUGERANE TEMBANG GAMBUH

1) Memiliki Guru Lagu (Vokal atau Huruf)

(U, U, I, U, O) Artinya adalah pada lirik yang pertama tembang ini berakhir dengan vokal huruf “U”, dilirik yang kedua berakhir dengan vokal huruf “ I “, dan seterusnya hingga lirik ke 5 yang berakhir di vokal huruf “O”.

2) Memiliki Guru Wilangan (Jumlah Suku Kata)

(7, 10, 12, 8, 8) Artinya adalah pada lirik yang pertama tembang gambuh berjumlah 7 suku kata, dilirik yang kedua berjumlah 10 suku kata dan seterusnya hingga lirik yang ke 5 berjumlah 8 jumlah suku kata.

3) Memiliki Guru Gatra (Baris Setiap Bait)

(5 Baris) Artinya adalah setiap tembang gambuh ini terdapat 5 baris setiap baitnya. Satu bait berisi 5 baris tembang gambuh dengan memerhatikan aturan guru lagu dan guru wilangan tembang ini.

TULADHA TEMBANG GAMBUH

Sekar gambuh ping catur,

(Tembang gambuh keempat)

Kang cinatur polah kang kalantur,

(Yang dibicarakan tentang perilaku yang kebablasan)

Tanpa tutur katula-tula katali,

(Tanpa nasihat terjerat penderitaan)

Kadaluwarsa kapatuh,

(Terlanjur menjadi kebiasaan)

Kapatuh pan dadi awon.

(Kebiasaan bisa berakibat buruk)

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEMBANG DHANDHANGGULA

Aksara Jawa (Sandhangan Mandaswara)

Sinau Crita Cekak